KH. M. Zainal Arifin Ma'shum : Haul Syaikh Abdul Qadir al-Jaelani di Pesantren Fathul Huda Jambi


Pondok Pesantren Fathul Huda adakan Haul Syaikh Abdul Qadir al-Jailani di Aula Pesantren Fathul Huda pada Selasa, (30/11/21) Acara tersebut dihadiri ratusan warga dan para santri putra dan putri pesantren Fathul Huda.

Pada kesempatan itu dihadiri camat Rimbo Ulu dan Babinsa.

Dalam pengajian tersebut juga di Mauidah Hasanahi oleh KH. M. Zainal Arifin Ma'shum dari Demak.

Pada kesempatan itu beliau menerangkan dengan baik dan jelas yang kami rangkum sebagai berikut :

Pengajian Umum Dalam Rangka Haul Syaikh Abdul Qadir Al Jailani RA. yang ke- 882 H. 

Diceritakan, Beliau Syaikh Abdul Qadir Al Jailani lahir pada tahun 470 H dan wafat pada tahun 561H pada usia 91tahun. Sebelum Beliau dilahirkan, orangtua Beliau mendapatkan kemuliaan besar yakni bertemu langsung dengan Rasulullah saw dalam mimpinya. Kemudian Rasulullah Saw bersabda "Wahai cucuku, kamu nanti akan diberikan seorang anak laki-laki , yang anak laki-laki itu adalah cucuku, dan anak itu anak yang Saya cintai, dan anak itu menjadi kekasih Allah Swt serta besok dimasanya dia akan diberikan pangkat, diberikan kemuliaan oleh Allah SWT tingkat yang paling besar diatas para wali yaitu Sulthonul Auliya". (Sultan itu raja atau kepala pimpinan, penguasa, pemimpin agama ketika itu). 

Rasulullah saw bersabda "bahwa cucuku itu mendapatkan anugrah jadi pemimpin para wali seperti Saya, yang juga sebagai pemimpin para Anbiya' walmursalin". Rasulullah Saw seorang pemimpin makhluk Allah SWT yang mendapatkan amanah untuk dijalankan. Dan juga untuk 2 golongan (bangsa arab & non arab), itu semua pimpinannya yaitu Rasulullah Muhammad Saw yang Juga menjadi pemimpin dunia & akhirat. 

Syaikh Abdul Qadir dilahirkan dari seorang ibu yang telah berumur 60 tahun. Lahir dengan selamat. Ibunya melahirkan seorang anak yang diberi nama Abdul Qadir. Sedangkan nama Jailani berasal dari tanah cili, yang merupakan istilah dari tempat kelahiran Syekh Abdul Qadir Al Jailani. Dan bersamaan hari itu lahirlah 1100 (semuanya anak laki-laki), semuanya diangkat oleh Allah SWT sebagai Auliya' ilah. Yang pemimpinnya adalah Syaikh Abdul Qadir Al Jailani. Beliau Lahir pada tanggal 1 Ramadhan. 
Bayi tersebut imsak dan tidak mau makan sesaat siang bulan Ramadhan. Mulai tanggal 1 Ramadhan itulah Syaikh Abdul Qadir sudah bisa menyesuaikan lingkungannya, sebab semua lingkungannya pada saat itu semuanya telah berpuasa Ramadhan. Bisa diketahui sebab pada saat pagi hari, Syakh Abdul Qadir Al Jailani ketika disusui Beliau tidak mau, dan itu berlaku selama 1 bulan penuh. Semenjak Syekh Abdul Qadir Al Jailani telah lahir, Karomah sudah mulai ada.. Karomah merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan adat yang diberikan kepada wali Allah). 

Auliya ialah orang yang istimewa. Syaikh Abdul Qadir Al Jailani menjadi guru besar sehingga sampai jadi nisbat nama toriqohnya yaitu Toriqoh Qodiriyyah. Toriqoh itu muktabaroh, maksudnya ialah yang jelas bersanad kepada Rasulullah Saw. (Sanadnya tidak terputus sympai ke Rasulullah Muhammad Saw). Di Indonesia dikumpulkanlah thariqah- thariqah muktabaroh itu sehingga jadilah JATMAN (Jam'iyah Ahli Thariqah Al Muktabaroh Annahdliyah), karena dibawah naungan NU. Pusatnya di Pekalongan, di Kanzus Sholawat.

Syaikh Abdul Qadir Al Jailani memiliki karomah yang luar biasa. Termasuk salah satu karomahnya yaitu ketika beliau selesai belajar ilmu, ada 13 ilmu yang telah Beliau kuasai. mulai dari ilmu alat (nahwu sorof) dan lain sebagainya.
Syaikh Abdul Qadir Al Jailani setelah mengaji, mencari ilmu Beliau tidak langsung mengajar. 

Tetapi mengajarnya disuruh oleh Rasulullah Saw. Pada hari Selasa 16 Syawal tahun 521 H sebelum Dzuhur Syaikh Abdul Qadir Al Jailani ditemui oleh Rasulullah langsung, dan Rasulullah Saw menengurnya, "Wahai, cucuku kenapa kamu tidak mengajar, dan tidak berbicara? Syaikh Abdul Qadir menjawab "wahai kakekku saya ini orang desa, orang non arab. Bagaimana saya bicara Disini banyak orang alim orang fashih, kok saya disuruh bicara". 

Kemudian Rasululah Saw meminta Syaikh Abdul Qadir untuk membuka mulutnya, kemudian Rasulullah Saw meludahi Beliau sebanyak 7 kali ludahan. Kemudian Rasulullah Saw memerintahkan Beliau untuk berbicara dan mengajar, ajak mereka ke jalan Allah SWT. 

Setelah sholat berjamaah, sudah banyak jamaah datang dan ingin mendengarkan Mauidzah Hasanah apa yang disabdakan oleh Syaikh Abdul Qadir. Sehingga pada saat itu, Beliau masih sulit untuk berbicara. Kemudian Syaikh Abdul Qadir Al Jailani didatangi oleh Ali bin Abi Thalib "wahai cucuku kenapa engkau tidak bicara, mulailah bicara" lalu syaikh Abdul Qadir menjawab "mulut Saya ini mengunci, tidak bisa berbicara". 

Lalu Ali bin Abi Thalib meminta Syaikh Abdul Qadir Al Jailani untuk membuka mulutnya, kemudian diludahilah Syaikh Abdul Qadir oleh Ali bin Abi Thalib sebanyak 6kali ludahan. Syaikh Abdul Qadir bertanya "kenapa tidak menyempurnakan sampai 7x seperti Rasulullah? " Ali bin Abi Thalib menjawab "Saya ini menantu, saya ini shahabat, ya tidak bisa untuk sama dengan guru, sama dengan saudara mrtua saya"

Inilah Didikan untuk para santri, tidak boleh menyamai/mengukuli untuk sama dengan guru kita. Itulah adab dari Rasulullah Saw dan para Sahabat. Akhirnya Beliau mulailah mengajar dan ketika itu pertengahan bulan Syawal. Inilah karomah Beliau, bisa bertemu langsung dengan Rasulullah saw dan bertemu langsung dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

Didalam berthariqah ini yang diajarkan adalah untuk pembersihan hati. Sifat-sifat yang jelek dihilangkan. Ada istilah Takholli (membersihkan sifat-sifaf yang jelek. Seperti riya', sum'ah, hasud, dsb). Kemudian Tahalli (menghias diri dengan sifat-sifat yang baik ). Setelah itu Tajalli (akan menerima hasil jerih payahnya).

Karomah dari Beliau yang lainnya yaitu ketika sedang berjalan-jalan , Beliau menemui ada 2 orang yang sedang padu. Yang satu pengikut nabi Isa yang satu pengikut Nabi Muhammad Saw. Beliau melerai antar keduanya. Kemudian Syaikh Abdul Qadir Al Jailani berkata "Hai orang pengikut nabi Isa, saya ini bukan nabi, bukan rasul, saya ini orang yang cinta kepada nabi Muhammad, saya ini umatnya nabi Muhammad, terus kamu sampai mengunggulkan nabi kamu, merendahkan nabi Muhammad, itu apa sebabnya? Pengikut nabi Isa itupun menjawab "karena nabi Isa bisa menyembuhkan orang sakit, orang yanyh tidak bisa melihat menjadi bisa melihat, orang yang meninggal bisa dihidupkan kembali."

Syaikh Abdul Qadir Al Jailani "Ya, sudah, sekarang klau saya bisa menghidupkan orang mati, kamu akan iman tidak dengan nabi Muhammad? kemudian pengikut nabi Isa tersebut menjawab "iya, kalau memang engkau bisa, saya akan iman". Kemudian Syekh Abdul Qadir Al Jailani memintanya untuk mencari makam yang sudah sangat lama/lawas. Kemudian, setelah ketemu, Syekh Abdul Qadir Al Jailani berkata " kum biidzni (Hai kamu mayit, berdirilah dengan idzinku)". Sebab beliau adalah mukhid.. Lalu bangkitlah mayit tersebut dari dalam kuburnya.. Setelah itu, kemudian si Pengikut Nabi Isa tersebut langsung iman dengan Nabi Muhammad Saw. Waallahua'lam.

Itulah sedikit ringkasan Mauidzah Hasanah KH. M. Zainal Arifin Ma'shum.


Penulis : Titik Royani
Editor : Rifki Yusak

No comments:

Post a Comment