Merindumu dalam Doaku


Merindumu dalam Doaku

Oleh : Rifki Yusak (Pengumbara Rindu)

Doa 

Malam ini sehabis ku sowankan Namamu kepada Robku. 

Aku mulai menggerakan jari jemariku. 
Merangkai kata dan secarik rinduku akan dirimu. 
Dalam doaku meminta agar dirimu baik-baik saja, Bahagia bersama ayat-ayat suciNya, dan tentu agar dirimu menjadi serpihan jiwaku yang kelak menemaniku dalam menjalani lika-liku hidup. 

Disaat semua mata mulai terpejam di situlah aku berbisik kepada Tuhan.
Menyebut-nyebut namamu agar kelak dipertemukan.

"Tuhan, Sungguh telah Engkau tanam rasa cintaku kepadanya, maka jagalah rasa ini dan selalu Engkau Ridhoi"
Itulah sedikit Doaku kepada Tuhan malam itu
Aku bersyukur karena sudah mengenalmu
Apalagi kini ku dapat dekat denganmu
Ah... betapa senang hatiku

Acapkali ku dendangkan namamu
Disitulah pertanda aku rindu

Iya, rindu. Rindu kamu.
Tapi ketahuilah...
Rinduku berbeda dengan rindu-rindu para pecinta lain

Rinduku lebih istimewa karena di saat aku rindu denganmu ku haturkan kepangkuan Rabku

Karena aku percaya bahwa cara itu lebih baik untukku saat ini. Karena aku percaya semua akan indah pada waktunya

Begitu juga dengan rinduku akan indah pada waktunya
***

Sebuah Anugrah

Aku sadar bila mengenalmu adalah sebuah anugrah agung yang diberikan Tuhan kepadaku. Apalagi nantinya dapat memilikimu, tentu sungguh menjadi anugrah luar biasa yang wajib bagiku untuk menyukurinya. Karena menurutku mengenal dirimu suatu keindahan yang semula tanpa aku pikirkan. Yang dengan indahnya Tuhan mempertemukanku kepadamu dengan meninggalkan rasa. Iya, rasa yang kini menjadi berkepanjangan mendag dig dugkan jiwaku. 

Rasa yang sulit ku tebak dan sulit aku utarakan walau dengan sebuah kata-kata.
Walau demikian aku senang nan bahagia dengan rasa ini. Hingga aku menjadi candu akan rasa ini dan tak mau kehilangan.
Hingga kadangkala, aku tersenyum malu bila aku mengingat-ingat hal ini. Apalagi bila melihat dirimu. Huh, rasanya ingin terbang.
Mungkin, aku ini sedang kasmaran akan dirimu, seorang makhluk Tuhan yang mendesirkan hatiku dan memaksaku untuk selalu ingat akan dirimu. Entah, mengapa hal ini aku rasakan, sebab hal ini menjadi kali pertama setelah ku bertemu denganmu. Aku mulai mencinta, merindu dan hari-hariku semakin indah.   

Harapanku, semoga perjumpaan itu menjadi awal yang baik dan nantinya aku dan dirimu bisa bersama. Walau hal itu menjadi sebuah hayalan belaka. Namun, setelah bertemu denganmu aku berkeyakinan, bahwa dirimu adalah pelengkap sejarahku. Meski, untuk saat ini aku belum berani mengutarakan kepadamu secara terus terang. Sebab aku masih saja, menyimpan rapat-rapat cinta ini. Agar tidak ada satupun yang tahu, selain aku dan Tuhanku.

***


Aku masih saja 

Aku masih saja setia menyebut Namamu di setiap desir doaku, semoga terus dan terus, sesampai Kau dan Aku berada dipenghujung temu

Bilamana hati ini tak mampu membendung segala kerinduan
Maka, tiada dapat kulakukan selain menangis dan mendoakan

Sebab sudah lama ku tanak rinduku, ku tenggelamkan di dasar laut air mataku
Dengan harapan, dirimu segera lekas berlayar menujuku

Oh kekasih, panggilah aku dengan suara mesramu
Lentik indah namamu selalu kusertakan dalam setiap hembusan kataku

Jajaran puisiku, kini bernuansa indah merindu atasmu
Diwan-diwanku, kini masih setia menulis indah, merangkai kata bahwa aku akan tetap mencintaimu

Sidorejo, 19/05/21 01:27

3 comments: