Hakikat Bahasa Anak Usia Dini


Hakikat Bahasa Anak Usia Dini

1. Pengertian Bahasa

Beberapa ahli sepakat bahwa bahasa mencangkup cara untuk berkomunikasi, dimana pikirkan dan perasaan individu dinyatakan dalam dari komunikasi bentuk lambang atau simbol seperti lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan maupun mimik yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu. Bahasa sebagai fungsi dari komunikasi memungkinkan dua individu atau lebih mengekpresikan berbagai ide, arti, perasaan dan pengalaman. Bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang berdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya.

K.D Bromley mendifisikan bahasa sebagai sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide maupun informasi yang terjadi dari simbol-simbol visual maupun verbal. Simbol-simbol visual tersebut dapat dililhat, ditulis, dan dibacara. Sedangkan simbol-simbol verbal dapat diucapkan dan didengar. Anak dapat memanipulasi simbol-simbol tersebut dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan berfikir.

2. Prinsip Pengembangan Bahasa

Anak usia dini atau prasekolah masih berada dalam tahapan pertama yaitu, kesadaran dan eksplorasi dakam perkembangan membaca dan menulis. Oleh sebab itu beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan oleh pendidik dalam pengembangan bahasa anak antara lain :
a. Berbicara (dua arah yaitu komunikasi timbak balik) dengan anak, yang melibatkan anak dalam percakapan sehari-sehari. Berbicara dua arah, kita meminta anak untuk ikut serta terlibat dalam percakapan. Anak memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, menanggapi pembicara, dan menunjukkan ketidak setujuan. Melalui pengalaman seperti ini, anak akan belajar kosa kata baru dan berbicara dalam berbagai konteks yang sangat, guna memperluas pengalamanya dalam berbicara.

b. Bacakan dan ulangi bacaan cerita dengan teks yang dapat diprediksi oleh anak. Dengan seringnya kita membacakan buku cerita bagi anak, bukan hanya nilai moral yang dapat kira tanamkan, akan tetapi anak akan belajar. Bahwa tulisan dan gambar yang ada dalam buku cerita sebenarnya memiliki arti atau makna. Anak akan belajar memahami sebuah symbol dan memprediksi kelanjutab sebuah cerita.

c. Semangat anak untuk menceritakan pengalaman dan mendeskripsikan ide dan kejadian yang penting bagi mereka.

Anak prasekolah memiliki peningkatan pengalaman yang lebih luas dibanding pada masa sebelumnya. Anak akan senang sekali menceritakan pengalaman yang mereka dapatkan sepanjang hari ketika bermain dengan teman-temannya. Kita juga sebaiknya mengijinkan anak untuk menceritakan gagasan yang dimilikinya sekaligus untuk memupuk kepercayaan kepada mereka.

d. Kunjungi perpustakaan secara teratur
Mengunjungi perpustakaan secara teratur akan menumbuhkan kesadaran akan budaya keaksaraan atau jiwa literasi.

Selain itu anak juga akan belajar bahwa perpustakaan dapat menjadi tempat utama untuk mempelajari dunia disekitar mereka dengan membuka banyak buku. Kunjungi perpustakaan local yang ada. Jika memungkinkan, kita dapat meminta orang tua untuk membuat perpustakaan di rumah masing-masing dan memanfaatkannya semaksimal mungkin.

e. Sediakan kesempatan bagi anak untuk menggambar dan mencetak, menggunakan alat-alat menulis
Pengalaman ini akan membantu anak mengungkapkan pengalaman pribadinya melalui coretan atau tertulis. Izinkan anak menggunakan peralatan menulis seperti pensil, krayon atau spedol.

No comments:

Post a Comment