Press Release Webinar Moderasi Beragama “Peran Moderasi Beragama dalam Menangkal Islamofobia”
Apakah Moderasi Beragama Berperan dalam Menangkal Islamofobia?
Semarang, 06 November 2021
Latahzanmedia.com -Tim KKN RDR 77 Kelompok 113 UIN Walisongo Semarang telah menggelar webinar Moderasi Beragama yang dilaksanakan secara daring dengan tema “Peran Moderasi Beragama dalam Menangkal Islamofobia” dalam rangka progam kerjan KKN tahun 2021.
Webinar kali ini menghadirkan narasumber Bapak Agus Imam Kharomen, M.Ag yang merupakan dosen FUHUM UIN Walisongo Semarang dan juga Pengurus LPBKI MUI Pusat (2020-sekarang) yang dimoderatori oleh Rizal Ariyanto, seorang Mahasiswa KKN RDR 77 Kelompok 13 UIN Walisongo Semarang.
Baca Juga : Tulisan yang Bikin Jomblo Tersenyum
Acara dibuka secara langsung oleh Drs. Kasmuri, M.Ag selaku DPL KKN RDR 77 Kelompok 113 UIN Walisongo Semarang. Dalam sambutannya, Drs . Kasmuri menyatakan bahwa kegiatan webinar ini sangat bermanfaat dan diharapkan acara ini dapat menjadi wadah sharing, tukar pengalaman, tukar pikiran dan tentunya menggali ilmu tentang Moderasi Beragama.
Webinar kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber, ringakasan materi sebagai berikut:
Moderasi adalah jalan pertengahan, yang sesuai dengan inti ajaran Islam dan juga fitrah manusia karena itu, umat Islam disebut dengan Ummatan Washathan yang berarti umat pertengahan. Umat yang serasi dan seimbang, yang mampu memadukan antara dua kutub agama terdahulu. Sikap Moderasi islam ini sangat penting agar para Islamofobia tidak takut lagi.
Baca Juga : Biografi Mbah Wahab Hasbullah
Selanjutnya penanaman sikap untuk bertoleransi, penanaman sikap lentur, itu adalah poin-poin pada Moderasi Beragama.
Saya juga tidak setuju jika ada anak kecil yang gojek di masjid dimarahi ta'mir masjid. Hal itu sangat berpengaruh nantinya. Ya biasa kalau anak kecil lari-lari di masjid. Ya, namanya anak kecil. Kalau yang lari-lari orang dewasa, ya itu baru dipermasalahkan. Jika anak kecil dimasjid tidak diperbolehkan. Jangan salahkan sepuluh tahun ke depan mereka lebih suka nongkrong di Cafe dari pada ke masjid. Hal seperti ini juga saya sangat prihatin. Dahulu Nabi ketika sholat pernah di tunggangi cucunya. Namun, Nabi tida marah. Beliau malahan mempanjangkan sujudnya. Hingga para sahabat bertanya. Kenapa Nabi sujudnya lama tidak seperti biasanya. Apakah ada syariat baru?. Nabi menjawab bahwa tadi ketika sujud kedua cucu Nabi menunggangi beliau. Mungkin dikira kuda-kudaan.
Seorang ulama mengatakan "Dakwah dengan perilaku lebih mengena dari pada dakwah dengan lisan."
Kita harus menampilkan Islam yang rahmatan Lil A'lamin. Karena pada dasarnya Islam itu menjadi Rahmat bagi umat manusia, baik dahulu maupun sekarang bahkan nanti sampai hari akhir.
Ketika Ada Pertanyaan Apakah Sikap Moderasi Beragama Berperan dalam Menangkal Islamofobia? Jawaban nya pasti berperan.
Webinar dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab sampai dengan selesai acara.
Baca Juga : Segala Arti dan Macam Cinta
Selanjutnya, pada acara Webinar Moderasi Beragama ini di ikuti oleh empat puluhan peserta, baik dari Mahasiswa dan Mahasiswi UIN Walisongo Semarang maupun Mahasiswa luar serta Peserta mendapatkan sertifikat.
Reporter/Penulis : Rifki Yusak, seorang santri yang mengapdi pada kiainya
No comments:
Post a Comment